XML

Para Martir = Martyrs Contemporary Writers on Modern Lives of Faith

---

Apakah yang menyebabkan seseorang disebut martir? Siapa sajakah martir yang terdapat dalam keyakinan atau ajaran gereja? Umumnya orang meyakini bahwa seorang martir haruslah mati karena membela imannya. Dan biasanya kematian yang terjadi pada martir adalah kematian yang mengerikan atau mengenaskan. Keyakinan umum ini tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak menjadi satu-satunya pra-syarat untuk layak menyebut seseorang sebagai martir. Santo Agustinus mengatakan bahwa yang menjadikan seseorang martir bukanlah caranya ia mengalami kematian, tetapi alasannya. Ini pulalah yang mendasari setiap kisah yang disampaikan tentang para tokoh di dalam buku ini. Kisah di dalam buku ini tidak hanya membahas kematian para tokoh, tetapi secara dalam berbicara tentang alasan dan perjuangan mereka mempertahankan nilai-nilai kehidupan yang ada dalam keyakinannya kepada Tuhan, yang membuat mereka menghadapi kematian. Buku ini mengangkat kisah kemartiran tokoh-tokoh di abad modern, yang melalui hidup dan kematian mereka telah mempengaruhi cara kita berpikir tentang iman kepada Tuhan, pengembangan sosial, apa artinya mengikut Kristus. Buku ini merupakan bunga rampai. Setiap penulis berbicara tentang satu tokoh martir pada abad 20. Tokoh-tokoh itu antara lain Uskup Oscar Romero yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan di tengah kekuasaan pemerintah El Salvador. Martin Luther King, Jr. yang memperjuangkan penghapusan diskriminasi ras di Amerika Serikat. Dietrich Bonhoeffer, seorang pendeta Lutheran yang menolak kebijakan pemerintah Nazi Jerman menghapus umat Yahudi dari bumi ini. Pastor Maximilian Kolbe, seorang pastor dengan penampilan sederhana dan cerdas yang mati karena kekejaman Nazi, dan masih banyak lagi yang lain. Para penulis yang menulis dengan hati, yang memiliki kesibukan dalam hidup mereka, satu per satu menulis tentang para martir dengan sebuah komitmen yang sebelumnya tidak akan mungkin dapat dilakukan.

Dengan berbagai gaya dalam menulis sebuah kisah, para penulis mengajak para pembaca untuk ikut berjalan-jalan bersama mereka memasuki dan berusaha mengalami setiap kisah para martir

---