XML

Bermain dengan Api: Relasi antara Gereja-gereja Mainstream dan Kalangan Kharismatik Pentakosta

---

Buku ini mulai dengan menggambarkan bagaimana ketegangan hubungan antara gereja-gereja mainstream dengan kelompok-kelompok arus utama. Pandangan-pandangan awal yang umum dari masing-masing pihak (baik GM maupun KKP) dipaparkan dalam bagian pendahuluan ini. Selanjutnya, di dalam bagian pendahuluan ini, diberikan penjelasan mengenai landasan teori, landasan definisi, kelompok tujuan penelitian dan metodologi penelitian.
Pada bagian kedua, buku ini memberikan gambaran mengenai latar belakang sejarah berdirinya kelompok-kelompok kharismatik-pentakosta di Eropa, sampai kepada perkembangan selanjutnya di Indonesia.
Di bagian ketiga, buku ini membahas fenomena keterlibatan para warga jemaat gereja-gereja mainstream di dalam kegiatan-kegiatan kelompok-kelompok kharismatik-pentakosta. Pada bagian keempat, dibahas secara lebih spesifik tentang keberadaan KKP dalam konteks Indonesia. Diberikan pula beberapa latar belakang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan KKP di Indonesia ini. Selanjutnya, buku ini memberikan karakteristik-karakteristik tertentu dari beberapa etnis masyarakat Indonesia, dan bagaimana ternyata karakteristik-karakteristik tersebut cocok dengan karakteristik yang ada di KKP. Pada akhirnya, bagian ini ditutup dengan membahas faktor-faktor penyebab KKP dapat menarik perhatian para warga jemaat GM di Indonesia. Sedikit refleksi tentang kemungkinan spiritualitas KKP dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalam konteks Indonesia (menjadi kontekstual dengan situasi Indonesia) menjadi bagian paling akhir dalam bab ini.
Pada bagian kelima, buku ini memberikan ringkasan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Topik tentang bagaimana dan sejauh apa keterlibatan simpatisan KKP di dalam kegiatan-kegiatan KKP juga dibahas di sini. Selanjutnya, topik mengenai fenomena perpindahan keanggotaan gereja juga diberikan dalam bab ini. Bab ini sendiri ditutup dengan memberikan rekomendasi atau saran-saran lebih lanjut yang diyakini cukup efektif dalam rangka menjembatani perbedaan yang ada di masing-masing kelompok. Hal itu diharapkan akan mampu mengurangi ketegangan di antara keduanya. Topik mengenai langkah-langkah konkrit dalam melakukan dialog dan kerjasama antara GM dan KKP juga dibahas di sini.

---