Detail Cantuman Kembali

XML

Keluarga Bahagia


Apakah Anda ingin memiliki keluarga yang bahagia? Banyak orang berusaha memperlihatkan keharmonisan keluarga secara lahiriah, namun jauh di dalam hati terdapat banyak kepahitan antar anggota keluarga. Bagaimanakah caranya memiliki keluarga yang bahagia?

Pdt. Stephen Tong mengatakan hanya ada satu cara untuk memiliki keluarga yang bahagia, yaitu kembali kepada Allah. Allah adalah satu-satunya Sumber Kasih, dan Allahlah yang menciptakan lembaga pernikahan dan keluarga. Apakah kehendak Allah dalam keluarga? Buku “Keluarga Bahagia” adalah buku yang khusus menyoroti kehendak Allah sejak penciptaan, bagaimana Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, kemudian menyatukan mereka untuk seumur hidup dan memerintahkan mereka untuk beranak-cucu. Buku ini juga bersifat aplikatif sehingga kita lebih mudah mengerti dan menerapkan prinsip firman Tuhan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Buku ini diawali dengan menjelaskan apa yang menjadi kehendak Allah dalam keluarga. Allah menjadi dasar kedudukan keluarga, sebagaimana “Keluarga Allah” yaitu Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus bersatu dan berkasih-kasihan satu dengan yang lain, maka kita juga berkasih-kasihan dalam berkeluarga. Allah menjadi tujuan keluarga, karena kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah, maka tujuan hidup kita adalah untuk menjadi seperti Allah. Allah menjadi dasar kesetaraan pria-wanita, karena Allah yang menciptakan laki-laki sesuai dengan peta dan teladan-Nya adalah Allah yang juga menciptakan perempuan sesuai dengan peta dan teladan-Nya, maka kedudukan laki-laki dan perempuan adalah setara. Allah menjadi pola ordo pria-wanita, karena Allah Bapa yang mengutus Allah Anak ke dunia dan bukan sebaliknya, dengan demikian pria adalah kepala wanita. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan bahwa penguasaan diri adalah dasar relasi keluarga Kristen. Mengapa? Karena manusia adalah makhluk yang memiliki sifat rohaniah dan jasmaniah dalam satu pribadi. Manusia memiliki cinta kasih dan seks, manusia bukan malaikat (mempunyai cinta kasih tapi tidak mempunyai seks) dan manusia juga bukan binatang (mempunyai seks tapi tidak mempunyai cinta kasih), karenanya dalam perjuangan hidupnya, manusia pasti mengalami kesulitan yang besar. Namun demikian bagaimanakah caranya menguasai diri sendiri? Manusia harus menyangkal dirinya dan mengikuti kehendak Tuhan karena seperti yang dituliskan Pdt. Stephen Tong, tidak ada satu pun tindakan kita yang tidak ada hubungannya dengan firman Tuhan dan theologi.

Stephen Tong
Tong, Stephen - Personal Name
248.4 Ton K
248.4
Text
Indonesia
Lembaga Reformed Injili Indonesia
1991
Jakarta
125 hlm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...