Detail Cantuman Kembali

XML

Demi Allah dan Demi Indonesia


“SETIAP ORANG LEBIH DAHULU menjadi bangsanya, baru menjadi orang Nasrani. Anda lebih dahulu menjadi orang Indonesia, baru menjadi orang Nasrani. Karena itu Anda harus menghargai keindonesiaan Anda.” Tampaknya ucapan saya di depan satu kelas pelatihan penulisan itu berterima di hati seluruh hadirin. Semua berdiam diri (tanda penerimaan saya kira). Semua—kecuali satu. Seorang saudari mengacungkan tangan tanda keberatan. Ia mempertanyakan maksud ucapan saya. (Saya lantas curiga apakah acungan tangannya hanya mewakili perasaannya sendiri atau perasaan peserta lain juga yang “berdiam diri” saja). Ia rupanya tersentak mendengar jati diri bangsa ditekankan secara demikian. Bangsa disinggung-singgungkan dengan akidah? Bisakah? Pantaskah? Rupa-rupanya muncul rasa kurang nyaman ketika keindonesiaan disandingkan dengan kenasranian.
Sebab itu, saya lekas-lekas menjelaskan maksud saya.

Samuel Tumanggor
Tumanggor, Samuel - Personal Name
248.25 Tum D
9791565309
248.25
Text
Indonesia
Satu Satu
2006
Bandung
229 hlm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...