XML

Pelayanan Kaum Muda Kontemplatif: Mempraktikkan Hadirat Yesus

---

Contemplative youth Ministry “ adalah hujan segar pagi pekerja kaum mudah yang kering dan pelayanan kaum muda yang mandul. Lebih dari tips dan tricks pelayanan kaum muda lama yang sama saja, buku ini memberikan prinsip-prinsip dan praktik-praktik untuk menenggelamkan diri dalam anugerah, kasih, dan kuasa Allah. Andai saja saya sudah membaca 15 tahun yang lalu.

Mark mengundang para pembaca untuk di jumpai oleh kehadiran yesus yang selalu dekat. Buku ini berbicara terus terang mengenai tantangan-tantangan yang di alami oleh gereja-gereja dan keluarga-keluarga ketika mereka berusaha efektif di dalam pelayanan kaum muda. Buku ini di penuhi kisah-kisah jujur dari berbagai pelayanan kaum yang mewakili seluruh kekristenan di amerika serikat. Dari lubuk hati saya, dari lubuk hati saya, saya mendukung buku contemplative Youth Ministry sebagai perjumpaan yang kaya dengan jiwa anak-anak muda dan orang-orang dewasa yang hidupnya telah di ubahkan oleh kehadiran Allah kita.

Mark Yaconelli tidak hanya mengingatkan kita akan beberapa jalan setapak iman yang telah lama terlupakan, dia berbagi dengan kita hal-hal yang terjadi ketika para pria dan para wanita yang mengasihi Allah mempraktikannya bersama anak-anak muda. Secara khusus, saya menghargai optimisme Mark di dalam prespektifnya tentang anak-anak hari ini, untuk wawasan yang berakar di dalam pandangan Allah tentang mereka.

“Mark Yaconelli telah bereksperimen dengan praktik-praktik pelayanan kaum muda kontemplatif sebelum praktik-praktik pelayanan kaum muda kontemplatif menjadi keren. Buku ini mempunyai nuansa otentisitas. Di dalam halaman-halaman buku ini Mark membagikan perjalanannya sebagai pekerja kaum muda yang benar-benar percaya bahwa suara lembut Allah berbicara lebih keras dari pada angin rebut kelender pelayanan kaum muda kita yang padat. Ini adalah buku tentang menciptakan, bagi murid-murid kita, tempat-tempat hening dan membukakan ruang-ruang untuk Allah berbicara.

Mark Yaconelli muncul sebagai salah satu “ suara-suara di padang gurun” yang paling provokatif dalam pelayanan kaum muda, berseru agar kita kembali kepada akar teologis kita: praktik-praktik kontemplatif yang mengikat hidup kita kepada hidup kristus. Hal yang riset Mark ajarkan bagi kita adalah bahwa praktik-praktik ini tidak membawa pelayanan kaum muda ke antah-berantah; melainkan melabuhkan anak-anak muda – dan gereja-gereja mereka – di tanah subur tradisi Kristen, di dalam intisari kehidupan, dan di dalam transformasi eksplosif yang menanti kita ketika kita menanti Allah.

---